English French Germany Spain Italian Netherlands Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified Croatian Danish
Powered By google

Budaya Suku Dayak Yang Tersisihkan Zaman

Seperti halnya banyak budaya lain yang tak terjaga exsistensinya, budaya Dayak pun saat ini mengalami kemunduran dan terlupakan sebagai akibat banyak nya orang-orang muda yang lebih cenderung menggemari budaya bawaan dari barat dan melupakan keistimewaan dalam memiliki budaya sendiri yang mana merupakan suatu ciri identitas akan suatu bangsa yang "berbudaya".

Suatu tarian adat yang melambangkan pergaulan muda mudi dan suka cita musim panen kalah telak dari tarian hip hop dan break dance. sebuah nyanyian dengan bahasa yang unik dan memiliki arti yang mendalam, disertai pantun dan puisi serta petuah dari zaman nenek moyang sejak masa purba kalah telak dengan nyanyian rap dan R n B.

Suatu hari nanti akan tiba saat di mana anak cucu kita mempertanyakan identitas mereka sebagai suatu bangsa yang tidak memiliki keistimewaan "berbudaya" yang telah susah payah di ciptakan nenek moyang kita dan dengan mudah di lupakan oleh generasi abad 21.

Tengoklah negeri tetangga yang tak malu-malu mengakui budaya kita sebagai budaya mereka, kenapa? karena mereka mungkin, ini mungkin saja ya, tidak memiliki budaya yang berkembang selama beratus-ratus tahun dan memiliki keunikan yang menjadikan kita sebagai negara dengan diversitas budaya yang amat sangat unik dan menurut saya amat sangat membuat iri negara-negara tetangga kita. kalau tidak, kenapa para turis asing tampak berminat menjelajahi negeri kita tercinta Indonesia walau dalam segala kebobrokan dan kemundurannya?. Jawabannya cuma satu kalimat sederhana, "Budaya dan peninggalan masa lampau serta keindahan Indonesialah yang menjadikan negeri ini masih layak di kunjungi" kata seorang teman asal Amerika (seorang backpacker).

Apakah kita akan berpuas diri dengan pernyataan itu?
Tidak kah anda ingin berbangga jikalau negeri kita mendapat apresiasi yang sedemikian besar?
namun apa yang terjadi jika kita mulai mengikis budaya kita sendiri dan menggemari budaya asing?

saya tidak bisa menjawab nya untuk anda, karena jawaban setiap orang berbeda. namun setelah anda mendapatkan jawwaban nya? tindakan apa yang akan anda lakukan? tetap menjadi wancana ataukah sebuah tindakan tepat?

Karena itu mualilah menggemari budaya kita sendiri, walaupun tidak suka sekalipun, jadikan itu suatu kewajiban dan tanggung jawab, demi diri sendiri dan mereka di masa depan, yang akan tetap berbangga karena memiliki "identitas sebagai suatu bangsa yang berbudaya".

Tulisan ini di kirimkan oleh Sefty Kristihani dalam forum kami di facebook.com
pagerank search engine optimization
Bagikan

Artikel Terkait



Loading search...

7 komentar:

dJacK_p0t said...

Ngomong2 tuh gmbar org dayaknya yak???


kYany bukan gmbar org dayak dah,,,,

ArVandy's said...

Ya begitulah kondisi suku dayak saat ini, yang berada di pedalaman.

Tragisnya, bahkan kita sebagai warga negara yang menjadi bagian dari negara ini, sering sekali susah untuk membedakan suku dayak tersebut, dikarenakan zaman modern yang semakin menggerus budaya bangsa kita.

Anonymous said...

well,what i have to says...
i love indonesia..tapi sedihnya jg aq pun salah satu diantara mereka yg menyukai budaya barat terutama musik..
hanya diri masing-masing lah yg bisa menilai batas yg harus di ambil dari budaya barat, seperti mereka mencintai budaya kita..
save our heritage...

Default said...

mulai dari diri kita mencintai dan melestarikan budaya negeri kita sendiri

Unknown said...

Sejak kapan orang dayak g2...
terlalu mengada2...
itu bukan dayak...

kakara said...

Mereka terusik oleh modernisasi dan globalisasi..

idotkontji said...

nice info oom...

oh iya.. mohon dimabil award dari saya ya oom... (no. 20)

Post a Comment